Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Pilu Bapak Tua Penjual Tisu, Duduk Lesu karena Lelah Sambil Menunggu Pembeli


Bertelanjang kaki dan hanya beralaskan tikar, Ali duduk di emperan trotar peremtan Manahan, Solo. Di hadapan tubuhnya yang renta, tertata beberapa dagangan yang ia jajakan.

Tisu dan masker, jadi tumpuan hidupnya selama 1,5 tahun terakhir. Dua lembar masker dan satu pak tisu ia hargai Rp 5 ribu.  Setiap harinya, Ali membawa 50 pak tisu dan ratusan masker untuk dijual. Pria berusia 61 tahun itu tak akan pulang sebelum dagangannya ludes.

1 dari 4 halaman
Benar saja, rejeki selalu ada bagi mereka yang sabar dan mau berusaha. Dalam sehari Ali mampu mengantongi keuntungan bersih Rp 100-150 ribu sehari. Keuntungan yang lebih dari cukup untuk menghidupi anak dan istri.

Bapak Penjual Tisu di Manahan
Bapak Penjual Tisu di Manahan © Instagram @thoric.idn



Ali dikaruniai tiga orang anak laki-laki, dua di antaranya sudah menikah dan bekerja. Sedangkan seorang lagi masih duduk di bangku SMK.

" Biarpun saya nih lulusan SD tapi sekolah nomor satu. Alhamdulillah semua anak saya lulus STM, SMK udah kerja jadi satpam sama di toko Superindo. Yang kecil masih kelas 3 SMK," tutur Ali dikutip dari Solopos.com (14/8).

2 dari 4 halaman
Bapak Penjual Tisu di Manahan
Bapak Penjual Tisu di Manahan © Instagram @thoric.idn

Meski dua anaknya sudah hidup mandiri, Ali tak berubah. Ia masih saja Ali yang pekerja keras, tak mau menyusahkan kedua anaknya.

" Saya ya pokoknya semangat terus. Biar pun anak udah gak ini (jadi tanggungan) tapi ya saya emang suka ada aktivitasnya. Lagian si yang bungsu masih sama saya, jadi enggak apa-apa jualan," lanjutnya.